JAKARTA, 5 September 2025. Kabar Wong Bodho (KWB) – Aktivis penggiat anti korupsi, Acek Kusuma, yang juga Ketua Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli Jawa Timur (APMP Jatim), menagih komitmen Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait penuntasan kasus 21 tersangka dana hibah Pemprov Jatim yang sampai sekarang dinilai belum jelas penanganannya.
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, menyampaikan bahwa ketika ini tim KPK sudah berada di Jawa Timur untuk melakukan penyitaan sejumlah barang bukti. “Sebentar lagi kami akan melaksanakan upaya paksa. Tim telah berada di Jawa Timur,” ujar Guntur di Gedung Merah Putih, Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Namun, menurut Acek Kusuma, langkah KPK terkesan hanya basa-busuk dan belum memberikan ketegasan hukum. “Kita tak inginkompromi, alasannya adalah 21 tersangka ini seolah kebal hukum. KPK sendiri tampaktarik ulur dalam menjemput paksa para tersangka,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar KPK tidak kehilangan dogma publik. “Jangan hingga para pegiat anti korupsi justru krisis akidah terhadap KPK, mengingat denah penindakannya terkesan melempem dan tidak memiliki integritas,” tambah Acek.
APMP Jatim berniat menggelar konsolidasi akbar bareng mahasiswa dan cowok pada Senin, 8 September 2025, untuk merespons fenomena praduga kekebalan hukum terhadap 21 tersangka tersebut. Dalam konsolidasi itu, akan ditentukan langkah untuk bertandang ke Gedung KPK bareng rombongan pemuda dan mahasiswa guna menggelar aksi demonstrasi dengan tema “Rapot Merah KPK.”
Selain itu, Acek juga mendesak supaya Komisi III dewan perwakilan rakyat RI segera mengundang lima komisioner KPK guna mengecek kinerja forum antirasuah yang dinilainya permisif dan tidak tegas.
“Fenomena melemahnya supremasi hukum ini menawarkan faktor politis jauh lebih besar dibandingkan dengan keperluan pemberantasan korupsi. Ke depan, APMP Jatim siap menjadi wakil kerisauan masyarakat dan akan menjinjing forum evaluasi kepada KPK. Bahkan, kami siap berdialog langsung di Kuningan dengan tajuk Ngohwah Pintar Aktivis Anti Korupsi Jatim untuk mengurai prasangka mega korupsi dana hibah APBD Jatim yang diduga melibatkan gubernur dan lini administrator yang selama ini tidak tersentuh,” pungkas Acek Kusuma.